Beda dengan di Indonesia,Yang kadang memaksakan banget bisnis itu harus di tempat yg benar2 strategis,harus dipusat kota harus dekat dengan keramain pasar,atau mall,ataupun tempat2 hiburan lainnya,sehingga kadang harga suatu lapak/kios..sudah tidak rasional lagi,dapat kita bayangkan..jangan pernah mimpi pengusaha baru walau punya modal yg cukup lumayan bermimpi punya kios dilokasi yg strategis macam,mangga dua,pasar baru,pasar senen,blok M ataupun pasar tanah abang(nama2 pusat perbelanjaan di jakarta) sekalipun,soalnya harga per lapaknya pasti sudah tidak rasional lagi,ini karena sistem niaga di Indonesia yg cenderung orientasinya maunya terpusat/dipusatkan disuatu tempat,makanya harga sewa apalagi harga jual ditempat2 strategis seperti disebutkan diatas sudah pasti selangit harganya dan pelaku baru dipastikan tidak akan mampu bercokol ditempat strategis itu kecuali memang nekad terpaksa harus keluar modal sangat besar.
Beda dengan kultur di Saudi Arabia,kadang ditengah gurun atau jalan protokol yang tidak ramaipun,orang saudi pede/percaya diri saja membuka usaha apapun,dulu sewaktu saya kerja di Sakaka-Al Jouf dekat Jordan ada supermarket baru yang buka ditengah gurun,yang jauh dari pemukiman penduduk tidak ada yang menyangka bahwa suatu saat tempat itu akan menjadi pusat pertokoan yg baru,dugaan saya ada kemungkinan karena pemilik modal itu hanya punya area tanah di tengah gurun saja,makanya tidak mampu menyewa/membeli tempat usaha di tengah kota,makanya dia bangun supermarket ditengah gurun!! Tapi taukah anda apa yang terjadi dalam hitungan bulan?? tak disangka beberapa lama kemudian disekitarnya bermunculan tempat usaha baru mulai tempat jualan pakaian,restoran dll.dan dampaknya sungguh hebat lokasi yg tadinya cuma gurun berubah menjadi tempat yg ramai dan menjadi tempat yg mahal sekarang ini,serta disekitarnya bermunculan perumahan baru,padahal kuncinya sederhana sekali supermarket tersebut hanya menjual harga yg lebih miring atau cari untung sedikit dibanding supermarket lainnya,makanya orang saudi yg memang pada dasarnya semua orang punya mobil/kendaraan,mengejar ke supermarket tersebut yg harganya miring dan hasilnya supermarket tersebut asetnya sekarang meningkat pesat dari modal tanah pribadi yang lokasinya tidak strategis dan harga murah sekarang sudah pasti melejit menjadi berlipat ganda dalam hitungan tahun.
Begitupun di Jeddah sini,hampir semua distrik mempunyai pusat perbelanjaan tersendiri,walau memang ada tempat2 Elite yg cukup mahal seperti distrik Tahlia dan Al Hamra ataupun di Corniche Balad pusat perbelanjaan kota lama atau Old jeddah,tapi percayalah orang arab yang berniat bisnis tidak memaksakan diri untuk memiliki pusat bisnis ditempat yg sudah ramai,mereka lebih suka melihat daerah baru yg sewanya lebih murah dan terjangkau yang penting bisa dilalui kendaraan.
Bahkan untuk hotel yg kelas murah atau melati..kadang dilingkungan perkampungan pun disewakan juga,strateginya ya pasang Loha atau BlackBoard yg terang benderang diatas hotel tersebut,hasilnya ya tetap saja orang mencari penginapan yg murah dan bersih walau jauh di tengah pemukiman penduduk.
Ada satu lagi hal yang saya salut dengan orang arab,walau rumah mereka dijadikan hotel/kelas melati ataupun Bintang lima,pintu utama hotel biasanya tidak menghadap jalan utama,tapi malah menghadap jalan kecil,semantara lantai dasar yang menghadap jalan besar disewakan untuk bisnis lainnya,misal saja bisnis,Laundry,salon,travel atau cabang bank ataupun pertokoan mewah lainnya,jadi bagi yang mau menginap dihotel tersebut hanya di sisikan pintu utama yg kecil jika itu menghadap jalan besar,kalaupun ada ruang tamu hotel yg mewah tetaplah menghadap ke jalan kecil atau samping,sementara tamu hotel jika ingin menemui recepsionis ya harus mutar lewat jalan kecil itu,dan bagi tamu mereka dapat jatah menginap dilantai 3 ke atas,karena lantai dasar,dan lantai 1dan 2 yang menghadap jalan utama disewakan untuk bisnis.
Darimana tamu hotel dapat mengetahui bahwa itu hotel??ya tadi ada Blackboard besar yang terang benderang di malam hari!!ataupun tulisan petunjuk ruang tamu/recepsionis ada disamping hotel!
Hasil dari ini semua adalah orang arab sangat cerdik,memanfaatkan aset yg dia punyai dan bangunan model seperti ini pasti dijumpai disetiap jalan besar!selain mereka punya tempat tinggal di lantai atas,lantai lainnya bisa disewakan untuk hotel/penginapan!dan lantai dasar disewakan untuk bisnis!
Salam hangat dari Jeddah!
http://ekonomi.kompasiana.com/group/wirausaha/2010/10/09/bisnis-di-saudi-arabia-tidak-perlu-tempat-strategis/-12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar