Menurut Wakil Koordinator Program Wirausaha Mahasiswa (PMW) Universitas Padjadjaran, Slamet Usman Ismanto, jumlah wirausaha Indonesia masih minim dan sebagian besar tidak dibekali keilmuan memadai. ”Akibatnya, mereka terus berkutat di usaha mikro dan kecil. Sedikit sekali yang bisa mengembangkan usahanya,” ucapnya seusai deklarasi bersama mahasiswa wirausaha Indonesia ”Bandung Agreement” di Kampus Unpad Jln. Dipati Ukur Kota Bandung, Minggu (16/5).
Dalam deklarasi tersebut, sebanyak 74 mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi se-Indonesia menandatangani kesepahaman untuk mewadahi mahasiswa wirausaha.
Menurut Slamet, deklarasi ini merupakan awal terbentuknya sebuah wadah bagi mahasiswa yang terjun dalam kewirausahaan agar bisa berbagi ide, pengalaman, dan pengetahuan.
Slamet sepakat, yang terpenting dalam wirausaha mahasiswa adalah keberanian untuk memulai dan skill yang memadai. Masalah modal bisa diusahakan setelah dua syarat utama itu terpenuhi.
Di Unpad, kata Slamet, ada sekitar sembilan puluh mahasiswa yang saat ini tengah membuka usaha setelah mendapat bantuan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional.
”Mereka terbagi dalam 41 kelompok. Saat ini, 32 kelompok usahanya sudah berjalan dan 20 di antaranya sudah menunjukkan kemajuan pesat,” katanya.
Usman menegaskan, hal ini tidak lepas dari upaya pendampingan yang dilakukan Unpad.
Salah seorang perwakilan mahasiswa wirausaha dari STMI Amikom Yogyakarta, Roy (21) mengatakan, terbentuknya wadah lewat Bandung Agreement merupakan langkah awal yang baik untuk menularkan virus entrepreneurship di kalangan mahasiswa. ”Masing-masing perwakilan yang hadir di sini akan pulang ke daerah asal masing-masing dan menularkan semangat wirausaha pada teman-teman di kampus,” ujarnya.
http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1492:jadikan-kampus-tempat-penggodokan-wirausaha&catid=69:berita-terkait&Itemid=196
Tidak ada komentar:
Posting Komentar